Close

Minggu, 10 November 1951 kala Presiden Ir. Soekarno terbang meninggalkan Jakarta dari Kemayoran, menjadi tonggak sejarah yang sangat penting bagi masyarakat di wilayah timur Indonesia (khususnya Maluku dan Sulawesi). Kedua wilayah tersebut menjadi tujuan kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia yang pertama, yakni Ir. Soekarno. Adapun tujuan kunjungan tersebut adalah untuk merajut kebangsaan, persatuan, dan kesatuan Indonesia. Presiden juga berusaha untuk meredam sejumlah pergolakan yang mulai muncul di beberapa daerah di Maluku dan Sulawesi pada masa itu, agar tidak membahayakan keutuhan Indonesia. Meskipun perjalanan kunjungan tersebut berat dan penuh tantangan, namun Presiden Ir. Soekarno dan rombongan berhasil mengunjungi sebelas daerah di Maluku dan Sulawesi selama sebelas hari berturut-turut. Daerah-daerah tersebut adalah: Makassar (11-12 November 1951); Ambon, Piru, dan Saparua (12-15 November 1951); Bandaneira dan Tual (15-16 November 1951); Menado (16-17 November 1951); Ternate (17-20 November 1951); Tondano (20 November 1951); Gorontalo (20-21 November 1951); dan Posso (21-22 November 1951).

Dipilihnya Gorontalo sebagai salah satu daerah yang dikunjungi oleh Presiden Ir. Soekarno tentu saja tidak bisa terlepas dari “keistimewaan” daerah ini. Gorontalo punya sejarah dan peran penting dalam pembentukan nasionalisme di Indonesia. Adanya peristiwa 23 Januari 1942, atau yang juga disebut sebagai Hari Patriotik, membuktikan bahwa sejak awal nasionalisme Gorontalo telah tumbuh dengan kuat bahkan sebelum Indonesia dinyatakan merdeka pada 1945.

Mari Jelajahi Situs Pendaratan Ir. Soekarno di Gorontalo
melalui teknologi

VIRTUAL REALITY